Sinopsis Buku ini menyajikan peta utuh teknologi pembelajaran bagi pendidik, perancang, dan pengambil kebijakan yang bergerak di era digital. Disusun kolaboratif lintas penulis, isinya memadukan landasan filosofis, teori belajar, desain instruksional, hingga inovasi praktis berbasis data dan kecerdasan buatan. Bab awal menempatkan transformasi digital sebagai pergeseran dari otomasi menuju orkestrasi; pembaca diajak memahami mengapa tujuan, etika, dan konteks harus mendahului pilihan alat. Bab-bab berikut menautkan konsep TPACK, UDL, Bloom, prinsip multimedia, serta beban kognitif ke strategi yang dapat dioperasionalkan di kelas hibrid maupun luring. Contoh tugas otentik, rubrik, microlearning, analitik pembelajaran, dan asisten AI dipaparkan sebagai affordance yang mempercepat umpan balik sekaligus tetap memerlukan kurasi manusia. Studi kasus pendidikan vokasi memperlihatkan bagaimana peringatan dini, jadwal adaptif, dan intervensi berbasis data menurunkan risiko putus studi. Di sisi tata kelola, buku ini menegaskan pentingnya privasi, keadilan, aksesibilitas, serta akuntabilitas agar inovasi tidak memperlebar ketimpangan. Agenda 90–180–365 hari menutup rangkaian sebagai metronom implementasi: mulai dari pemilihan use case bernilai tinggi, penyiapan feature store dan MLOps, hingga disiplin evaluasi formatif. Ditulis dengan bahasa yang komunikatif dan mudah diikuti, buku ini membantu pembaca menjembatani teori dan praktik, membuat keputusan berbasis bukti, dan merawat nilai kemanusiaan dalam setiap keputusan teknologi. Ia relevan bagi guru, dosen, pengelola sekolah, pemerhati kebijakan, serta siapa pun yang ingin memastikan pembelajaran lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia sekarang.